Monday, February 24, 2014

Cerita Inspirasi Dan Renungan edisi 1

Sebelum Kamu Menceraikanku, Gendonglah Aku!!!Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkimpoian kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka. Dew hadir dalam kehidupanku. Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya.Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya. Dew berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis." Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor"Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walaubagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorangistri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apayang akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpabersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangatjauh dari ia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius. Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru sajakeluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicaradengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi.Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegangtangannya,"Ada sesuatu yang harus kukatakan" Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkataapa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir. "Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi iabertanya secara lembut,"kenapa?" "Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki-laki!".Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkimpoian kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew.Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan.Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami. Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu." Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkimpoiannya diakhiri dengan suasana romantis. Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata-katanya membuatku merasa tidak enak.Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"Wah, papa membopong mama, mesra sekali" Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini,jangan memberitahukan pada anak kita."Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor. Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya. Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana." Hari keempat,ketika aku membangunkannya,aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Dew menjadi samar. Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dew tentang ini.Aku merasa begitu ringan membopongnya.Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang" Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat,"Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa,sudah waktunya membopong mama keluar"Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih. Pada hari terakhir,ketika aku membopongnyadilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampaikita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra". Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dew membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam".Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu"Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua.." (anggara.org)

Saturday, August 24, 2013

Doa Yang Mengubah Takdir

( IBADAH ) DOA YANG MENGUBAH TAKDIR - Subhanallah…! Betapa luar biasa kedudukan do’a dalam ajaran Islam. Dengan do’a seseorang bisa berharap bahwa taqdir yang Allah ta’aala tentukan atas dirinya berubah. Hal ini merupakan sebuah berita gembira bagi siapapun yang selama ini merasa hidupnya hanya diwarnai penderitaan dari waktu ke waktu. Ia akan menjadi orang yang optimis. Sebab keadaan hidupnya yang selama ini dirasakan hanya berisi kesengsaraan dapat berakhir dan berubah. Asal ia tidak berputus asa dari rahmat Allah ta’aala dan ia mau bersungguh-sungguh meminta dengan do’a yang tulus kepada Allah ta’aala Yang Maha Berkuasa.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا
إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54)

Demikianlah, hanya orang yang tetap berharap kepada Allah ta’aala saja yang dapat bertahan menjalani kehidupan di dunia betapapun pahitnya taqdir yang ia jalani. Ia akan senantiasa menanamkan dalam dirinya bahwa jika ia memohon kepada Allah ta’aala dalam keadaan apapun, maka derita dan kesulitan yang ia hadapi sangat mungkin berakhir dan bahkan berubah.

Sebaliknya, orang yang tidak pernah kenal Allah ta’aala dengan sendirinya akan meninggalkan kebiasaan berdo’a dan memohon kepada Allah ta’aala. Ia akan terjatuh pada salah satu dari dua bentuk ekstrimitas. Pertama, ia akan mudah berputus asa. Atau kedua, ia akan lari kepada fihak lain untuk menjadi sandarannya demi merubah keadaan. Padahal begitu ia bersandar kepada sesuatu selain Allah ta’aala –termasuk bersandar kepada dirinya sendiri- maka pada saat itu pulalah Allah ta’aala akan mengabaikan orang itu dan membiarkannya berjalan mengikuti situasi dan kondisi yang tersedia. Sedangkan orang tersebut dinilai sebagai seorang yang mempersekutukan Allah ta’aala dengan yang lain. Berarti orang tersebut telah jatuh ke dalam kategori seorang musyrik…!

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Al-Mu’min 60)

Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang muslim tidak boleh pernah berhenti meminta kepadaNya, karena sikap demikian merupakan suatu kesombongan yang akan menjebloskannya ke dalam siksa Allah ta’aala yang pedih. Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدْعُ اللَّهَ غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ

“Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.”
(HR Ahmad 9342)

Saudaraku, janganlah berputus asa dari rahmat Allah ta’aala. Bila Anda merasa taqdir yang Allah ta’aala tentukan bagi hidup Anda tidak memuaskan, maka tengadahkanlah kedua tangan dan berdo’alah kepada Allah ta’aala. Allah ta’aala Maha Mendengar dan Maha Berkuasa untuk mengubah taqdir Anda. Barangkali di antara do’a yang baik untuk diajukan sebagai bentuk harapan agar Allah ta’aala mengubah taqdir ialah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي
فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ
زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897)

from : Yusuf Mansyur Network ( Fanpage Facebook )

Renungan Cinta ( Cerpen )

Suatu hari, seorang gadis yang sedang putus cinta menangis di taman. Saat itu datang seorang kakek bertanya padanya,

KAKEK : “Kenapa kamu menangis?”
GADIS : “Aku sangat sedih, kenapadia meninggalkan ku?”

KAKEK : sambil tertawa dan berkata, “Kamu bodoh sekali nak.”

GADIS : “Kakek ini bagaimana? Jangan menghinaku. Aku sudah sangat sedih karena putus cinta. Tak apalah kalau kakek tak membujukku. Tapi kakek malah menertawaiku”

KAKEK :, “ kamu Bodoh,, kamu tak perlu sedih. Sebab yang seharusnya sedih itu adalah dia,”

GADIS : “Lho, Kenapa dia yang bersedih, kan dia yang memutuskan ku?”

KAKEK : “ iya, Karena kamu hanya kehilangan orang yang tidak mencintaimu, tapi dia telah kehilangan orang yang sangat mencintainya”

GADIS : sambil menangis dan berkata "tapi aku sangat sedih kek"

KAKEK : Apakah dengan bersedih dia akan kembali kepadamu dan mencintaimu. "Bersabarlah nak" dan yakinlah, bahwa cinta yang indah, telah menantimu didepan sana

HAKIKAT JODOH

HAKIKAT JODOH

Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
telah tertulis siapa yang menjadi Jodohnya dalam Kitab Lauhful Mahfudz maka…
sejauh apapun mereka…
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
sebesar apapun beza diantara mereka…
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…
meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…
PASTI !!!!!!!!!
PASTI tetap saja mereka akan bersatu….
seakan ada magnet yang menarik mereka…
akan ada hal yang datang…
untuk menyatukan mereka berdua…
akan ada suatu kejadian…
yang membuat mereka saling mendekat…
dan akhirnya bersatu…
Aamiin ya Rabbal'alamin...

Monday, June 10, 2013

Duduknya Makmum Masbuk Ketika Imam Tasyahud Akhir




Fatwa Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz Al ‘Aqil
Soal:

Bagaimana pendapat kalian –semoga Allah memberikan ganjaran kepada kalian-, tentang seorang makmum yang hendak shalat maghrib bersama imam, ia telah tertinggal 1 raka’at. Apakah jika imam duduk tawarruk pada tasyahud akhir, makmum mengikuti duduk sang imam dalam keadaan tawarruk, ataukah iftirasy? karena duduk tasyahud akhirnya imam adalah tasyahud awal bagi si makmum.

Jawab:

Yang ditegaskan oleh para ulama fikih kita, jika seorang makmum shalat bersama imam yang jumlah raka’atnya 4 atau 3, imam telah mendahuluinya dalam sebagian raka’at, maka makmum duduk tasyahud akhir bersama imam dalam keadaan tawarruk, bukan iftirasy. Alasan mengikuti imam dalam rangka menjaga agar tidak terjadi perselisihan, berdasarkan hadits,

إنما جعل الإمام ليؤتم به، فلا تختلفوا عليه

“Imam itu diangkat untuk ditaati, maka janganlah kalian menyelisihinya”1

Dikatakan dalam Al-Iqna’ dan syarahnya Kasyful Qina’2: “Makmum masbuk duduk tawarruk bersama imam ketika imam tawarruk. Karena bagi imam, itu merupakan akhir dari shalat, walaupun bagi si makmum, itu bukan akhir shalat. Dalam kondisi ini si masbuk duduk tawarruknya sebagaimana ketika ia sedang tasyahud kedua. Maka, seandainya makmum mendapatkan 2 raka’at dari ruba’iyyah (shalat yang jumlahnya 4 raka’at), duduklah bersama imam dalam keadaan tawarruk, dalam rangka mengikuti imam, ketika ia (makmum) tasyahud awal. Kemudian duduk tawarruk lagi setelah menyelesaikan sisa 2 raka’at lainnya, karena itu duduk tasyahud yang diakhiri salam”.

Disebutkan dalam Al-Muntaha dan syarahnya: “Makmum masbuk duduk tawarruk bersama imam pada saat tasyahud akhir dalam shalat yang jumlah raka’atnya 4 dan shalat maghrib”.

Disebutkan dalam Mathalib Ulin Nuhaa fi Syarhi Ghayatil Muntaha: “Makmum masbuk duduk tawarruk bersama imam dalam duduk tasyahud yang ia dapatkan bersama imam disebabkan karena itu akhir shalat bagi si imam, walaupun bukan bagi si makum. Sebagaimana ia juga duduk tawarruk pada tasyahud ke-2 yang setelah ia menyelesaikan rakaat sisanya. Maka, seandainya makmum mendapatkan 2 raka’at dari ruba’iyyah (shalat yang jumlahnya 4 raka’at), duduklah bersama imam dalam keadaan tawarruk, dalam rangka mengikuti imam, ketika ia (makmum) tasyahud awal. Kemudian duduk tawarruk lagi setelah menyelesaikan sisa 2 raka’at lainnya, karena itu duduk tasyahud yang diakhiri salam”.

Wallahu A’lam.

1 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (722), dengan lafazh hadits Abu Hurairah (414) tanpa kata “diangkat”

2 (1/248)

sumber: http://aboeaswad.wordpress.com/2013/06/07/duduknya-makmum-masbuk-ketika-imam-tasyahud-akhir/

Tanda Jodoh

TANDA-TANDA DIA ADALAH JODOH KITA
Ini diambil dari sebuah pengalaman
bukan prediksi. Setelah ikhtiar maksimal, berdoa dan
shalat, maka tanda itu Allah tunjukan : 

1. Berupa keyakinan yang besar untuk
menuju pernikahan tidak bisa
tergoyahkan oleh apapun sekalipun
banyak ujian walau tanpa cinta dan
hanya ta'aruf sesaat.

2. Merasa nyaman dan cocok
dengannya, tidak ada ganjalan berupa rasa tidak cocok dalam hati, sehingga
tiada keraguan untuk menikah.

3. Bisa menjadi diri sendiri tanpa
adanya kepura-puraan atau tanpa
sesuatu yang ditutupi.

4. Ikhlas menerima apa adanya dengan
segala kekurangan dan kelebihannya.

5. Allah mudahkan segala urusannya
walau harus ada ujian didalamnya.

6. niat yang lurus dari keduanya hanya
mengharap ridho Allah.

7. Ada restu dan do'a dari kedua belah
orang tua.

8. Sebesar apapun ujian jika berjodoh
maka pasti akan bertemu juga
dipelaminan. 

Thursday, May 30, 2013

Menjaga Hijab


Menjaga hijab itu bukan suatu hal gampang. Padahal sudah jelas kita tau ‘dasar hukum’nya. Kadang kita berniat menjaga hijab. Kita bicara seadanya dengan teman atau rekan kerja. Tapi memang setan selalu membisik-bisikkan godaan ke manusia. Tidak rela manusia berjalan di jalan yang benar. Sehingga seseorang yang tadinya kita anggap teman, mendadak kita anggap lebih spesial. Berbicara mendayu-dayu, curhat bertambah dan bahayanya lagi itu curhat untuk lebih akrab. Padahal perkenalan itu tidak bertujuan untuk melangkah ke ‘jenjang’ berikutnya.
Berikut ini Dala post sebuah tulisan dari RISKA tentang Menjaga Hijab.
Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga.
Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak *khalwat* (berduaan),
tidak *ikhtilath* (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara
(mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah
penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan
kemuliaannya. Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam,
sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. *Dan janganlah
kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk.* (QS. Al Isra:32).
“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,” tanya
seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis
rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.
“Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,”
tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis
rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang
sudah menikah.
“Duh… ngeri, lihat itu… ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat……,” ujar
seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat
ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran.
“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” tanya
seorang akhwat penuh keheranan.
Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas
pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan
karena:
1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.
2. Sudah mengetahui, namun belum memahami.
3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.
4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai.
Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi
penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut
dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk
berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat
menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.
Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan persaudaraan.
‘Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan ‘akhwat’ adalah saudara
perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar
itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang
islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa
dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan
ke-‘ikhwanan’-nya atau ke-‘akhwatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas
pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.
*Aktivis sekuler tak lagi segan*
Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya,
”Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga
pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi
tak segan lagi.”
Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang
ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang
bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan
demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah
sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.
*Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat*
Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:
*1. Pulang Berdua*
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang
bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari
Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.
*2. Rapat Berhadap-Hadapan*
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah ‘cair’ dan rentan
akan timbulnya *ikhtilath*. Alangkah baiknya – bila belum mampu menggunakan
hijab – dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.
*3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
*Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Dari mana datangnya cinta? Dari mata
turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, ”Ah, tidak
perlu *gadhul bashar*, yang penting kan jaga hati!” Namun, tentu aplikasinya
tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak
dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata
semu/samping.
*4. Duduk/ Jalan Berduaan*
Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun
alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang
sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis
berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.
*5. “Men-tek” Untuk Menikah*
“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum
diambil orang.” Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga ‘men-tek’ seorang
akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan
akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan.
*6. Telfon Tidak Urgen*
Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.
*7. SMS Tidak Urgen*
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan
da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.
*8. Berbicara Mendayu-Dayu*
“Deuu si akhiii, antum bisa aja deh…..” ucap sang akhwat kepada seorang
ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.
*9. Bahasa Yang Akrab*
Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang
disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya
lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh :) .“
Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah
bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya.
Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima
ataupun si pengirim sendiri.
*10. Curhat*
“Duh, bagaimana ya…., ane bingung nih, banyak masalah begini … dan begitu,
akh….” Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati,
kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi
da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan
da’wah.
*11 Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen*
YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal
penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar
kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena khalwat virtual bisa saja
terjadi.
*12. Bercanda ikhwan-akhwat*
“Biasa aza lagi, ukhtiii… hehehehe,” ujar seorang ikhwan sambil tertawa.
Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat
hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.
*Dalil untuk nomor 1-5: *
a. Rasulullah SAW bersabda, *”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan
yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.”*(HR.Ahmad)
b. Allah SWT berfirman, *“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman,
‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya……”*(QS.24: 30)
c. Allah SWT berfirman, *“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya……”* (QS.24: 31)
d. Rasulullah SAW bersabda, *“Pandangan mata adalah salah satu dari
panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan
dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”*
e. Rasulullah saw. Bersabda, *”Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan
yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan
yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu.”* (HR Ahmad)
*Dalil untuk nomor 6-12: *
*”… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit di dalam hatinya…”* (Al Ahzab: 32)
Penutup
Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga.
Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak *khalwat* (berduaan),
tidak *ikhtilath* (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara
(mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah
penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan
kemuliaannya.
Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai
untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. *“Dan janganlah kamu
mendekatizina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan
yang buruk.” (QS. Al Isra:32).
Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina
karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang
sesungguhnya, na’udzubillah. Maka, bersama-sama kita saling menjaga
pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai akhwat…., jagalah para ikhwan. Dan wahai
ikhwan…., jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam
kategori mendekati zina.
“Ya Rabbi…, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir
ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu,
yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami
sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami
ya Allah…… Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali
cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah… “
—- Wahai Insan, Mintalah Fatwa Pada Hatimu —-

edo's pages